SUMUTTODAY.COM – Belakangan ini fitur video pendek TikTok banyak ditiru oleh platform media sosial lain. Tapi kini giliran TikTok yang mengambil fitur jagoan media sosial lain yaitu Stories.
Fitur Stories di TikTok pertama kali dilaporkan oleh konsultan media sosial Matt Navarra. Ia awalnya menerima banyak screenshot tentang TikTok Stories, tapi tidak yakin apakah screenhot itu hoax atau bukan.
Seperti dikutip dari detikcom, TikTok kemudian mengonfirmasi bahwa mereka sedang menguji coba fitur Stories di negara-negara tertentu sejak beberapa hari terakhir. Fitur ini akan melengkapi fitur-fitur andalan TikTok sebelumnya seperti Duets, Stitch dan Live.
TikTok tidak mengatakan sampai kapan uji coba ini akan dijalankan dan apakah akan segera diluncurkan secara publik. Uji coba ini digulirkan di segelintir negara di luar Amerika Serikat, tapi TikTok tidak mengatakan negara mana saja yang bisa menjajal fitur ini.
Dari screenshot dan video yang dibagikan oleh Navarra di Twitter, dapat dilihat bahwa cara kerja TikTok Stories mirip seperti fitur Stories di platform lainnya. Konten Stories di TikTok juga akan menghilang otomatis dalam 24 jam.
Pengguna bisa membuat Story di TikTok dengan mengakses tombol kamera yang ada di kolom navigasi baru di bagian kiri layar. TikTok juga menyediakan beberapa tools untuk mengedit Story, misalnya menambahkan teks dan stiker, musik, dan efek video.
Yang membedakan TikTok Stories dengan fitur serupa adalah adanya opsi untuk pengguna lain meninggalkan komentar di Story buatan kreator. Komentar ini ditampilkan secara publik dan pengguna yang sudah ‘mutualan’ bisa saling melihat komentar masing-masing.
Di samping tab komentar ada juga tab yang menampilkan daftar pengguna yang melihat Story buatan kreator. Di samping nama-nama dalam daftar tersebut juga tersedia tombol follow yang memudahkan kreator untuk mengikuti akun pengguna lain, seperti dikutip dari TechCrunch, Kamis (5/8/2021).
Untuk melihat Stories dari kreator lain yang diikuti, pengguna TikTok bisa scroll kolom navigasi baru dan klik avatar kreator yang ada untuk melihat kontennya. Konsepnya mirip seperti kolom Stories di Instagram, tapi bentuknya vertikal bukan horizontal.
Keputusan TikTok untuk menguji coba fitur Stories tidak mengejutkan, pasalnya mereka saat ini merupakan salah satu platform media sosial besar yang belum memiliki fitur tersebut. Fitur Stories sendiri pertama kali dikenalkan oleh Snapchat, sebelum akhirnya ditiru oleh Instagram, Facebook, LinkedIn, YouTube, dan lain-lain.
Tapi tidak semua media sosial sukses menghadirkan fitur ala Stories ke platform-nya. Sebut saja Twitter yang belum lama ini mematikan fitur mirip Stories mereka yang bernama Fleets hanya delapan bulan setelah diluncurkan karena tidak laku. (mg1)