SUMUTTODAY.COM – Seorang penumpang wanita dari AS dites positif Covid-19 di tengah penerbangan. Alhasil dia pun dikarantina di toilet pesawat sampaii ke kota tujuan.
Nasib apes menimpa Marisa Fotieo, wanita asal AS yang dinyatakan positif menderita Covid-19 di tengah penerbangan. Saat itu, Marisa tengah dalam penerbangan naik pesawat Icelandair dari Chicago, AS menuju ke Reykjavik, Islandia.
Marisa tidak sendirian, saat itu dia berpergian bersama dengan saudara laki-laki dan ayahnya. Rencananya, mereka akan melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir yaitu Swiss.
Dilansir dari CNN, Minggu (2/1/2022), sebelum terbang Marisa mengaku sudah menjalani 2 tes PCR dan 5 kali rapid test. Hasilnya semuanya negatif.
Tapi satu setengah jam sebelum terbang, Marisa mulai merasakan sakit tenggorokan. Tak mau mengambil resiko, akhirnya dia melakukan tes Covid-19 secara mandiri.
“Otak saya berputa seperti roda dan saya pikir, Ok, saya akan tes. Itu akan membuat saya merasa lebih baik. Hasilnya ternyata saya dinyatakan positif,” kata Marisa.
Marisa melakukan tes Covid-19 di dalam toilet pesawat. Saat hasilnya positif, dia mulai merasa panik. Dia pun memberi tahu kru kabin yang bertugas. Saat memberi tahu kabar itu, Marisa sempat histeris dan menangis.
“Saya sangat gugup karena sebelumnya saya pergi makan malam bersama dengan keluarga. Saya takut menulari penumpang lain di pesawat. Saya takut dengan diri saya sendiri,” ujar Marisa panik.
Salah seorang pramugari, Ragnhildur Eiriksdottir akhirnya membantu menenangkan Marisa. Dia mencoba menghibur Marisa sambil mencarikan kursi baru untuknya. Namun sayang, saat itu pesawat dalam kondisi penuh penumpang.
Akhirnya opsi karantina di toilet pesawat yang diambil. Marisa juga menyetujui opsi itu karena tidak ingin menulari penumpang lain di pesawat itu.
Saat dipakai karantina, toilet yang ditempati Marisa ditempeli pengumuman bahwa toilet itu sedang tidak bisa dipakai. Selama 3 jam lamanya, Marisa dikarantina di dalam toilet pesawat.
Setelah pesawat tiba di Islandia, Marisa bersama dengan ayah dan saudara laki-lakinya jadi orang terakhir yang meninggalkan pesawat. Tapi karena keluarganya tidak bergejala, mereka boleh melanjutkan perjalanan ke Swiss. Sementara Marisa harus menjalani karantina di Islandia selama 10 hari.
Source : detik.com